Desain penelitian

DESAIN PENELITIAN 

 A. Defenisi Desain Penelitian

    Desain penelitian adalah kerangka kerja sistematis yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Pola desain penelitian pada setiap disiplin ilmu memiliki kekhasan masing-masing, namun prinsip-prinsip umumnya memiliki banyak kesamaan. Desain penelitian memberikan gambarantentang prosedur untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan untuk menjawab seluruh penelitian. Oleh karena itu sebuah desain penelitian yang baik akanmenghasilkan sebuah proses penelitian yang efektif dan efisien

B. Jenis-Jenis Desain Penelitian

    Pengelompokkan desain penelitian yang menyeliruh belum dapat dibuat dewasa ini, karena masing-masing ahli mengelompokkan jenis desain penelitian sesuai dengan kondisi ilmuan itu sendiri. Ilmuan Mcgrath (1970) mengelompokkan desain penelitian menjadi lima, yaitu:

1. Percobaan dengan control
2. Studi (belajar)
3. Survey (pengamatan)
4. Investigasi (meneliti)
5. Penelitian tindakan.

Sedangkan menurut barnes (1964) desain penelitia adalah
1. Studi” sebelum-sesudah dengan kelompok control
2. Studi” sesudah saja” dengan kelompok control
3. Studi “ sebelum-sesudah” dengan satu kelompok
4. Studi” sesudah saja” tanpa control
5. Percobaan ex post facto

C. Cara Memilih Jenis Desain Yang Tepat

    Memilih desain penelitian yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa penelitian yang dilakukan dapat menghasilkan data yang valid dan relevan. Proses pemilihan desain penelitian tergantung pada beberapa faktor, termasuk tujuan penelitian, jenis data yang diinginkan, serta sumber daya yang tersedia. Berikut adalah langkah-langkah untuk memilih desain penelitian yang tepat:

1. Tentukan tujuan penelitian

a. Desain Penelitian Deskriptif: Jika tujuan penelitian Anda adalah untuk menggambarkan suatu fenomena atau karakteristik tanpa mencoba untuk menguji hubungan antar variabel, desain deskriptif
akan lebih cocok.
Contoh: Penelitian tentang tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan di sebuah restoran. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan kepuasan pelanggan berdasarkan faktor-faktor tertentu,
seperti kebersihan, pelayanan, dan kualitas makanan.

b. Desain penelitian eksperimental: Jika tujuan penelitian adalah untuk menguji hubungan sebab-akibat antar variabel (misalnya menguji efek suatu intervensi), maka desain eksperimen adalah
pilihan yang tepat.
Contoh: Penelitian untuk menguji pengaruh metode pembelajaran berbasis teknologi terhadap peningkatan hasil belajar
siswa. Dalam penelitian ini, ada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk membandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan teknologi dan yang tidak menggunakan teknologi.

c. Desain penelitian korelasional: Jika tujuan adalah untuk mengukur hubungan antar variabel tanpa menguji sebab-akibat, desain korelasional dapat digunakan.
Contoh: Penelitian tentang hubungan antara tingkat stres dan kualitas tidur di kalangan pekerja kantoran. Dalam hal ini, peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara kedua variabel tanpa mencoba mengontrol atau memanipulasi salah satunya.

d. Desain penelitian kualitatif: Jika tujuan penelitian adalah untuk mengeksplorasi fenomena yang lebih mendalam, seperti pengalaman atau persepsi individu, maka desain penelitian kualitatif lebih cocok.

Posting Komentar

0 Komentar