ETIKA BELAJAR MENURUT HADIST
A.TAAT KEPADA ALLAH DAN RASUL
عن أبي هريرة قال لما نزلت على رسول الله صلى الله عليه وسلم ( لله ما في السموات وما في الأرض وإن تبدوا ما في أنفسكم أو تخفوه به الله ... ) قال فاشتد ذلك على أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم فأتوا رسول الله صلى الله عليه وسلم ثم بركوا على الركب فقالوا أي رسول الله كلفنا من الأعمال ما نطيق الصلاة والصيام والجهاد والصدقة وقد أنزلت عليك هذه الآية ولا نطيقها قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أتريدون أن تقولوا كما قال أهل الكتابين من قبلكم سمعنا وعصينا بل قولوا سمعنا وأطعنا غفرانك ربنا وإليك المصير قالوا سمعنا وأطعنا غفرانك ربنا وإليك المصير فلما اقترأها القوم ذلت بها ألسنتهم فأنزل الله فى إثرها ( آمن الرسول بما أنزل إليه .... وقالوا سمعنا وأطعنا غفرانك ربنا وإليك المصير ) فلما فعلوا ذلك نسخها الله تعالى فأنزل الله عز وجل ( لا يكلف الله نفسا إلا وسعها لها ما كسبت وعليها ما اكتسبت ربنا لا تؤاخذنا إن نسينا أو أخطأنا ) قال نعم ( ربنا ولا تحمل علينا إصرا كما حملته على الذين من قبلنا } قال نعم لا ربنا ولا تحملنا ما لا طاقة لنابه - قال نعم ( واعف عنا واغفر لنا وارحمنا أنت مولانا فانصرنا على القوم الكافرين )
Terjemahan:
Dari Abu Hurairah berkata :Ketika turun kepada Rasulullah SAW (Kepunyaan allah apa yang ada di langit dan bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada dalam hatimu atau kamu sembunyikan, Allah akan menghisab kamu dengan itu), itu sangat berat bagi para sahabat rasululloh SAW.Maka mereka mendatangi rasululloh SAW dan berlutut seraya berkata: Wahai Rasulluoh,kami tekah di bebani dengan pekerjaan yang dapat kami lakukan seperti shalat,puasa,jihad,dan sedekah tetapi engkau telah menurunkan kepada kami ayat ini dan kami tidak mampu melakukannya.Rasululloh SAW bersabda: apakah kalian ingin mengatakan seperti yang dikatakan oleh orang-orang dari kitab sebelumnya:kami mendengar dan kami tidak menaati? Sebaliknya,katakanlah kami mendengar dan kami menaaati.Ampunilah kami, tuhan kami, dan kepada-Mu lah kami kembali.Ketika mereka mengucapkannya,lidah mereka menjadi ringan dengan ayat itu. Lalu Allah menurunkan setelahnya(rasul telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dan mereka berkata kami mendengar dan kami menaati.Ampunilah kami,Tuhan kami,dan kepada-Mu lah kami kembali).Ketika mereka melakukannya,Allah menghapusnya dan menurunkan ayat (Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.Ia mendapat pahala dari kebaikan yang diusahakannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya.Tuhan kami janganlah engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah). Beliau berkata Ya (Tuhan kami janganlah engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana engaku bebankan kepada orang-orang sebelum kami). Beliau berkata Ya (Maafkanlah kami,ampunilah kami dan rahmatilah kami.Engkaulah pelindung kami,maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir).Beliau berkata Ya (HR.Muslim)
1. Mufrodat
سمعنا = Kami mendengar
أطعنا = Kami taat
غفرانك = Ampunan mu
لنابه طاقة لاما = Tidak kuasa untuk mengaturnya
عنا واعف = Maafkanlah kami
لنا واغفر = Ampunilah kami
وارحمنا = Kasihanilah kami
2. Penjelasan Hadist
Ajaran agama Allah itu mudah,tidak ada unsur kesulitan di dalamnya.Allah tidak menuntut dari hamba-hambanya sesuatu yang tidak mereka sanggupi.Barangsiapa yang mengerjakan kebajikan,maka akan memperoleh ganjaran yang baik,dan barangsiapa yang berbuat keburukan,maka akan memperoleh balasan yang buruk. Sungguh memang allah telah mengampuni mereka pada perkara yang mereka lupa atau berbuat kesalahan, dan memberikan keringanan hukum syar’I dan tidak membuat mereka merasa susah dalam beragama.Begitu juga Allah memaafkan,mengampuni,merahmati dan menolong mereka menghadapi orang-orang kafir. Hadist tersebut menjelaskan tentang :
a. Kepatuhan para sahabat
Para sahabat adalah generasi yang paling patuh kepada rasululloh.Mereka siap melaksanakan semua perintah dan larangan yang dating dari Allah SWT dan Rasul-Nya.
b. Sikap keberatan sahabat terhadap surah Al-baqarah ayat 284
Para sahabat merasa keberatan ketika turun QS.Al-baqarah (2) :284 yang menjelaskan bahwa Allah akan memperhitungkan segala ucapan manusia termasuk yang masih tersembunyi di dalam hati. Mereka menghadap Nabi duduk berlutut untuk menyampaikan ketidaksanggupan karena hanya Rasul yang bisa memecahkan persoalan tersebut.
c. Nabi Muhammad SAW memantapakan keimanana mereka
Sikap para sahabat yang merasa keberatan dengan turunnya ayat 284 surah Al-baqarah di tanggapi Nabi dengan sabdanya:”Apakah kalian akan berkata seperti apa yang dikatakan dua ahli kitab sebelum kalian yakni Yahudi dan Nasrani?” Orang-orang Yahudi dan Nasrani ketika datang perintah Tuhan, mereka berkata:”Kami mendengar dan kami tidak patuh”.Akan tetapi katakanlah “kami mendengar dan kami taat”.Lantas para sahabat mengatakannya.
Demikianlah petunjuk Rasululloh dalam memecahkan masalah para sahabat.Jika seseorang pada dasarnya mau mendengar dan patuh,apapun yang disampaikan kepadanya dapat diterima dan dilaksanakan.Berbeda dengan orang yang hanya mendengar tapi mematuhinya.
3. Pelajaran yang di petik dari Hadist
a. Allah Ta’ala mengangkat kesusahan orang-orang mukmin sebagai bentuk kasih sayang- Nya kepada mereka.
b.Allah Ta’ala tidak akan menghukum orang yang lupa atau tersalah.
c.Allah Ta’ala memaafkan kata-kata yang masih di ucapkan di dalam hati,selama orangmukmin tidak mengucapkannya dengan kata-kata atau melakukannya.
d. Allah Ta’ala tidak membebani seseorang diluar kemampuannya sebagai manusia.
B.Hadist tentang Bertanya dan Menghargai Pendapat
عن أبي بن كعب قال أقرأني رسول الله صلى الله عليه وسلم سورة فبينا أنا في المسجد جالس إن سمعت رجلا يقرؤها يخالف قرأتي فقلت له من علمك هذه السورة فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم فقلت لا تفارقني حتى نأتي رسول الله صلى الله عليه وسلم فأتيته فقلت يا رسول الله إن هذا خالف قرأتي في السورة التي علمتني فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم إقرأ يا أبي فقرأتها فقال لي رسول الله صلى الله عليه وسلم أحسنت ثم قال للرجل إقرأ فقراً فخالف قرأتي فقال له رسول الله صلى الله عليه وسلم أحسنت ثم قال رسول الله صلى الله عليه وسلم يا أبي إنه أنزل القرآن على سبعة أحرف كلهن شافي كاف على الأجور عبد الله (رواه النسائي
Terjemahan:
Dari Ubay bin Ka’b berkata:Rasululloh SAW mengajarkan kepada saya sebuah surah. Ketika saya sedang duduk di masjid, saya mendengar seseorang membacanya dengan cara yang berbeda dari bacaan saya.Saya berkata kepdanya:”Siapa yang mengajarkanmu surah ini?”Dia berkata:”Rasululloh SAW.Saya berkata:”Jangan tinggalkan saya sampai kita menemui Rasululloh SAW.Maka kami mendatanginya, saya berkata”Wahai Rasululloh,orang ini membacanya berbeda dari bacaan yang Engkau ajarkan kepadaku.”Rasululloh SAW berkata:”Bacalah Ubay,”Saya membacanya,dan Beliau berakat:”Kamu telah baik.”Kemudian beliau berkata kepada orang itu:”Bacalah.”Dia membacanya dengan cara yang berbeda dari bacaan saya.Rasululloh SAW kemudia berkata:”Wahai Ubay,Al-qur’an diturunkan dalam tujuh huruf,semuanya cukup memadai.”(HR.An-Nasa’i)
1. Mufradat
جالس = Duduk
سمعت = Aku mendengar
السورة هذه علمك من = Siapa yang mengajarimu surah ini?
أنزل = Turun
أحسنت = Baik
علمتني = Kamu mengajariku
سبعة أحرف = Tujuh huruf
2. Penjelasan Hadist
Hadist tersebut menceritakan proses mengajar rosululloh SAW dala membaca Al-qur’an secara langsung(musyafahah) kepada para sahabat.Dalam proses pembelajarannya, salahseorangsahabat mendapatkan pengajaran pada suatu ayat yang diajarkan oleh rasululloh SAW.Dan didengarkannya bacaan tersebut berbeda.Mereka pun bertanya kepada rasululloh SAW mana bacaan yang benar.Diantara bacaan kedua sahabat tersebut,Rasululloh membenarkan bacaan keduanya dan menjelaskan bahwa tidak ada masalah pada bacaan keduanya.Rasululloh SAW bersabda:”Perbedaan umatku adalah rahmat”.Perbedaan itu tidak menimbulkan fitnah,justru sebagai rahmat,yakni kita boleh memilih salah satu pendapat yang berbeda. Hadist tersebut menjelaskan konsep etika seorang pelajar:
a. Bertanya ketika tidak tahu
Telah banyak hadist-hadist yang menjelaskan bahwa para sahabat selalu menghadap dan bertanya kepada Rasululloh SAW apabila menemukan suatu permasalahan yang tidak dapat mereka selesaikan.Karena Rasululloh selalu mengajarkan kepada para sahabat untuk bertanya apabila mereka tidak mengetahui dan tidak menemukan jalan keluarnya.Seperti yang sering terjadi pada umat terdahulu ketika terjadi perbedaan pendapat lalu tidak mau bertanya dan tidak mematuhi apa yang di perintahkan nabinya maka menyebabkan kebinasaan pada diri mereka sendiri seperti hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a :
دعُونِي مَا تَرَكْتُكُمْ إِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِسُؤَاهِمْ وَاخْتِلَافِهِمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ فَإِذَا نَهَيْتُكُمْ
عَنْ شَيْءٍ فَاجْتَنِبُوهُ وَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ (متفق عليه)
Terjemahan :
”Biarkanlah apa yang aku tinggalkan.Sesungguhnya yang menyebabkan kebinasaan umat terdahulu sebelum kamu adalah karena banyaknya pertanyaan mereka dan perselisihan mereka terhadap para nabinya.Oleh karena itu,jika aku melarang sesuatu kepadamu maka jauhilah dan jika aku perintahkan sesuatu maka kerjakanlah sekuatmu.” (H.R Bukhori dan Muslim)
b. Menghargai Perbedaan
Setelah sahabat mendapat penjelasan yang mereka inginkan dari Rasululloh SAW bahwa kedua bacaan mereka yang anggap berbeda itu ternyata benar semua.Maka mereka menerima kebenaran tersebut dan memahami bahwa kebenaran tersebut tidak selalu satu,melainkan bisa jadi dua atau tiga bahkan empat dan seterusnya dalam permasalahan khilafiyah.Dengan demikian,mereka tidak perlu fanatic dalam mempercayai satu pendapat saja melainkan toleran dan menghargai pendapat lainnya.Mereka pun menyadari bahwa perbedaan pendapat itu ialah rahmat dari Allah SWT dengan memilih salah satunya yang mana sesuai dengan kondisi diri mereka masing-masing.
3.Pelajaran yang dipetik dari Hadist
a. Perlunya berguru dalam belajar membaca Al-qur’an dan dalam mencari ilmu.
b. Guru sebagai narasumber dalam pembelajaran.
c. Anjuran murid bertanya kepada guru mengenai ilmu yang belum dipahami atau ragu pada suatu kebenaran dengan memperhatikan kesopanan.
d. Murid menghargai perbedaan dengan menjunjung tinggi persaudaraan.
C.Hadist tentang Belajar Bersama
وأبي سعيد الخدرى أنهما شهدا على النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال يذكرون الله عز وجل إلا خفتهم الملائكة وغشيتهم الرحمة ونزلت نة وذكرهم الله فيمن عنده ) أخرجه مسلم ) وفي رواية وما اجتمع قوم يوت الله يتلون كتاب الله ويدرسونه بينهم إلا نزلت عليهم السكينة الرحمة وحفتهم الملائكة وذكرهم الله فيمن عنده
Terjemahan:
Dari Abu Saeed Al-Khudri berkata bahwa mereka menjadi saksi Nabi Muhammad SAW, bahwa beliau bersabda, “Mereka mengingat Tuhan Yang Maha Esa, kecuali para malaikat takut kepada mereka dan rahmat meliputi mereka, dan Tuhan turun ke atas mereka. , dan Allah mengingat mereka di antara orang-orang yang bersama-Nya.”( Diriwayatkan oleh Muslim.) Dan dalam sebuah riwayat, tidak ada suatu kaum yang berkumpul atas nama Allah, membaca Kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka sendiri, kecuali ketenangan dan rahmat turun atas mereka dan mengelilingi mereka. Para malaikat dan Allah menyebut mereka di antara orang-orang yang bersama-Nya.
1. Mufradat
يذكرون = Mereka menyebut
خفتهم = Menaungi mereka,maksudnya malaikat menaungi
وغشيتهم = Meliputi mereka yaitu rahmat meliputi mereka
نزلت = Turun
السكينة = Ketenangan
اجتمع = Berkumpul
يتلون كتاب الله= Mereka membaca kitab Allah
ويدرسونه بينهم = Mereka saling mempelajarinya
a.Dikepung para malaikat
Dalam kitab Al-Farihih Syarah RiyadhAl-Shalihin malaikat yang bertugas membawa rahmat dan berkah datang kebumi untuk mengagungkan dan hormat kepada mereka serta ikut berdzikir sehingga tidak ada tempat bagi setan utuk mengganggu.
b.Diliputi rahmat
Mereka diliputi rahmat dari berbagai arah secara menyeluruh.Menurut Syeikh Alan rahmat maksudnya adalah kebaikan,karunia dan rahmat dari Allah SWT.
c. Diturunkan ketenangan
Ketenangan (sakinah) diberikan Allah kepada mereka.
d.Disebut-sebut Allah
Nama mereka disebut karena mereka dibanggakan Allah bahwa mereka adalah orang-orang yang berdzikir kepadanya-Nya.Sifat kebanggaan dihadapan makhluk adalah derajat yang sangat tinggi sebagaimana kedudukan zikir yang memiliki derajat yang tinggi pula.
3.Pelajaran yang dipetik dari Hadist
a Anjuran model belajar dengan muzakarah,diskusi dan zikir bersama.
b.Banyak kelebihan belajar bersama yang dapat dirasakan dalam pendidikan,salahsatunya bisa menambah semangat dalam pembelajaran. c.Orang yang belajar bersama dan berdzikir bersama dijaga para malaikat dan diberi rahmat serta ketenangan.
D.Hadist tentang Tekun Belajar
إن المعاقلة لإبل صاحب مثل إنما: قال وسلم عليه اللهصلى اللهرسول أن عنهما اللهرضي
(عليه منفق) ذهبت أطلقها وإن أمسكها عليها عاهد
Terjemahan:
Semoga Allah meridhoi keduanya, bahwa Rasulullah SAW bersabda: Hal itu seperti pemilik unta Al-Mu'aqilah. Jika dia membuat perjanjian dengan mereka, dia memeliharanya, dan jika dia melepaskan mereka, mereka pergi (menghabiskannya).
1. Mufradat
عاهد = Perjanjian
أمسكها = Memelihara
أطلقها = Melepaskan
ذهبت = Saya pergi
2. Penjelasan Hadist
Hadist ini menerangkan tentang sulitnya mengingat dan menghafal Alqur’an dan kemudian diumpamakan seperti menguasai seekor unta.Maksudnya adalah orang yang membaca Al-qur’an secara konsisten akan lancar lisannya dan mudah bacaannya.Orang yang menghafal Al-qur’an harus diulang-ulang dan dirawat dengan baik(dengan tadarus dan dibaca ketika sholat) agar hafalannya terjaga dan tidak terlupakan,sama halnya seperti orang yang menguasai unta,unta haruslah diikat dengan kuat karena ia merupakan binatang yang cepat larinya dan jika sudah lari akan sulit ditangkap.
Dari Ibnu Umar r.a bahwa Rasululloh SAW bersabda:”Sesungguhnya perumpaan pemilik (menguasai) Al-qur’an itu adalah seperti menguasai seekor unta yang terikat, bila ia memperhatikannya maka ia akan tetap bertahan dan bila ia membiarkannya,maka lepaslah ia.”(H.R Muttafaq alaih)
Rasululloh SAW menegaskan perlunya kesungguhan dalam memelihara ilmu yang bersumber dari Al-qur’an itu sendiri baik dengan cara hafalan ayat-ayatnya maupun dari segi pemahaman dan pengamalannya.Rasululloh SAW menyadari sulitnya mengingat dan menghafal Al-qur’an terutama bagi umat yang tidak terbiasa menghafal.
3. Pelajaran yang dipetik dari Hadist
a. Perintah membaca berulang-ulang sehingga lancar,tidak lupa dan fasih bacaannya.
b. Perintah menghafal Al-qur’an dan ilmu,serta larangan melalaikannya.
c. Dorongan sunguh-sunguh mencari ilmu dengan cara membaca,mencatat atau menulis.
0 Komentar