MANAJEMEN KEUANGAN MASJID, SUMBER DAN PELAPORAN MESJID

MANAJEMEN KEUANGAN MASJID, SUMBER
DAN PELAPORAN MESJID

APengertian Manajemen Keuangan Masjid

Manajemen keuangan masjid adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan atas sumber daya keuangan yang dimiliki oleh masjid untuk memastikan dana tersebut digunakan secara efektif dan efisien dalam mendukung operasional dan kegiatan masjid. Ini mencakup segala aktivitas yang berkaitan dengan pengumpulan dana (seperti infak, sedekah, zakat, dan wakaf),
pengelolaan dana (termasuk penyimpanan, alokasi, dan investasi), serta pelaporan keuangan yang transparan dan akuntabel kepada jamaah dan pemangku kepentingan. Pengelolaan manajemen keuangan yang baik bertujuan untuk menjaga keberlanjutan masjid, memastikan bahwa semua kebutuhan operasional terpenuhi, serta mendukung berbagai program yang bermanfaat bagi jamaah dan masyarakat sekitar. Organisasi masjid merupakan organisasi yang berarti suatu organisasi atau kumpulan beberapa individu yang memiliki tujuan tertentu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut, dalam pelaksanaannya kegiatan yang mereka lakukan tidak berorientasi pada pemupukan laba atau kekayaan semata. Kategori organisasi nirlaba adalah lembaga keagamaan, organisasi kesejahteraan sosial, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga swadaya masyarakat

1. Maka, manajemen keuangan
yang digunakan adalah manajemen keuangan lembaga/organisasi Akuntabilitas publik dibutuhkan dalam manajemen keuangan yang berkaitan dengan masyarakat banyak (umat). Akuntabilitas public merupakan kewajiban penerima tanggungjawab untuk mengelola sumber daya, melaporkan,
dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya publik kepada pihak pemberi mandat (principal). Akuntabilitas berbeda dengan konsep resposibilitas (Mahmudi, 2005: 9). Akuntabilitas dapat dilihat sebagai salah satu elemen dalam responsibiltas. Akuntabilitas juga berarti kewajiban untuk mepertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan atau tidak dilakukan oleh seseorang. Sedangkan responsibilitas merupakan akuntabilitas yang berkaitan dengan kewajiban menjelaskan kepada orang atau pihak lain yang memiliki kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban dan memberi penilaian. Namun demikian, tuntutan akuntabilitas harus diikuti dengan pemberian kapasitas untuk melakukan keleluasaan dan kewenangan. Manajemen keuangan dapat dipahami sebagai usaha memperoleh dana dengan biaya murah pada saat kita memerlukan dana dan usaha menempatkan dana dengan hasil yang tinggi pada saat kita memiliki dana. Terry Lewis memberikan pengertian terkait manejemen keuangan. Manajemen keuangan meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (implementing), pengendalian (controlling), dan pengawasan (monitoring) sumber-sumber daya keuangan (financial resources) suatu organisasi untuk mencapai tujuan-tujuannya (objectives) Manajemen keuangan meliputi empat aspek, yaitu:3
a. Mengelola Sumber Daya yang Langka Setiap organisasi, terutama
organisasi nirlaba harus memastikan bahwa seluruh dana dan sumber daya yang didonasikan kepadanya digunakan secara tepat dan hanya demi menghasilkan manfaat serta dampak yang terbaik, untuk mencapai misi dan tujuan, yakni pelayanan kemanusiaan.
b. Mengelola Risiko Semua organisasi nirlaba menghadapi risiko-risiko internal dan eksternal yang dapat mengancam kinerja bahkan eksistensinya. Risiko tersebut harus dikelola melalui suatu upaya yang terorganisasi untuk membatasi kerusakan yanmewujudkan kontrol keuangan.
c. Mengelola Organisasi secara Strategis
Manusia dalam kehidupannya dikeliingi oleh berbagai berbagai jenis organisasi. Pada masyarakat modern sejak manusia lahir sudah ada organisas yang mengurus kelahirannya, keitka meninggal ada yang mengurus kematianya, setelah dikubur pun masih ada yang menjaga dan merawat makam. Manusia dapat menjadi anggota beberapa organisasi sekaligus. Fungsi manusia di berbagai macam organisasi dapat berbedabeda, tergantung kedudukannya di setiap organisasi yang ia ikuti. Organisasi timbul karena manusia dalam usaha memenuhi kebutuhannya senantiasa memerlukan bantuan orang lain. Untuk itu mereka harus mengadakan koordinasi/kerja sama demi tercapainya tujuan bersama. Adanya kerjasama dan tujuan bersama inilah yang akhirnya mendasari munculnya organisasi. Manajemen keuangan adalah salah satu bagian dari manajemen organisasi secara keseluruhan. Artinya, para pengelola harus waspada dan antisipatif terhadap segala potensi positif maupun negatif, yang dapat
timbul dengan cara melihat big picture organisasinya Mengelola Berdasarkan Tujuan Manajemen keuangan masjid membutuhkan perhatian yang intensif pada pelaksanaan proyek dan pencapaian tujuan organisasi.Proses manajemen keuangan organisasi nirlaba berlangsung secara simultan di dalam suatu siklus yang berkelanjutan. Pengelolaan keuangan masjid adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh kepengurusan masjid perencanaan, penganggaran, pencatatan pengeluaran dan pemasukan.Tugas pengelola keuangan antara lain:
a. Manajemen untuk perencanaan perkiraan dana
b. .Manajemen memusatkan perhatian pada keputusan investasi dan
pembiayaannya
c. Manajemen kerjasama dengan pihak lain
d. Penggunaan keuangan dan mencari sumber dana.

B. Sumber Dana Masjid

Sumber pendanaan seperti infak, sedekah, zakat, wakaf, dan donasi dari anggota jamaah atau masyarakat luas. Ini membantu menjaga kestabilan keuangan dan mencegah ketergantungan pada satu sumber saja. Transparansi dan Akuntabilitas Menyusun laporan keuangan yang transparan dan dapat diakses oleh jamaah serta pemangku kepentingan lainnya. Ini membangun kepercayaan dan mendorong partisipasi lebih lanjut dari masyarakat. Pengelolaan Investasi Memanfaatkan dana yang tidak segera digunakan untuk diinvestasikan pada instrumen yang aman dan sesuai syariah, seperti sukuk
atau proyek wakaf produktif. Ini membantu meningkatkan nilai dana yang dimiliki oleh masjid.

C. Tahapan-Tahapan Pengembangan Manajemen Keuangan Masjid

a. Perencanaan Keuangan Menetapkan anggaran tahunan berdasarkan proyeksi pendapatan dan pengeluaran. Ini mencakup rencana untuk pengumpulan dana, alokasi untuk berbagai program, dan cadangan untuk kebutuhan mendesak.
b. Pengorganisasian Membentuk tim atau komite keuangan yang terdiri dari orang-orang yang memiliki keahlian dalam manajemen keuangan dan administrasi.
c. Pelaksanaan dan Pengawasan Menjalankan rencana keuangan sesuai dengan anggaran yang telah disusun, serta memantau dan mengevaluasi penggunaan dana secara berkala.
d. Pelaporan dan Evaluasi Menyusun laporan keuangan yang lengkap dan komprehensif, lalu menyampaikan kepada jamaah. Evaluasi dilakukan untuk menilai efektivitas penggunaan dana dan mencari cara untuk peningkatan di masa depan. Kelebihan dan Kelemahan Manajemen Keuangan Masjid
e. Kelebihan
Keberlanjutan Keuangan Dengan manajemen yang baik, masjid dapat memastikan keberlanjutan operasional dan program-programnya dalam jangka panjang. Transparansi Laporan keuangan yangtransparan meningkatkan kepercayaan jamaah dan meningkatkan partisipasi mereka dalam mendukung masjid. Efisiensi Penggunaan dana yang terencana dan terstruktur memungkinkan program 

Posting Komentar

0 Komentar