TUJUAN DAN MANFAAT PEMBERDAYAAN

 

TUJUAN DAN MANFAAT PEMBERDAYAAN

Pemberdayaan Masyarakat

      Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu bentuk dakwah bi al-hal.Dakwah bi al-hal merupakan aktivitas dakwah yang dilakukan dengan tindakan nyata, berupa perbuatan yang dapat membantu kebutuhan mad’u yang dalam hal ini adalah masyarakat yang tidak berdaya (dhaif), sehingga mereka dapat hidup lebih baik.

       Menurut Samsul Munir, salah satu konsep tentang penciptaan kesejahteraan masyarakat adalah dapat dilakukan melalui delapan jalur pengembangan masyarakat sejahtera sebagai suatu komunitas (qaryah thayyibah), yaitu sosial ekonomi, pendidikan alternatif, kesehatan masyarakat, teknologi tepat guna,kependudukan, lingkungan hidup, seni budaya, spiritual, dan ritualisme. Lebih lanjut Samsul menjelaskan tindakan amal nyata dakwah bi al-hal tersebut dapat berupa pemberian pekerjaan, pemberian amal infak atau sedekah, atau pemberian kebutuhan lainnya sesuai dengan keperluan yang dibutuhkan. Pemberdayaan sebagai proses mengembangkan, memandirikan, menswadayakan, memperkuat posisi tawar menawar masyarakat lapisan bawah terhadap kekuatan-kekuatan penekan di segala bidang dan sektor kehidupan (Sutoro Eko, 2002).

       Konsep pemberdayaan (masyarakat desa) dapat dipahami juga dengan dua cara pandang. Pertama, pemberdayaan dimaknai dalam konteks menempatkan posisi berdiri masyarakat. Posisi masyarakat bukanlah obyek penerima manfaat (beneficiaries) yang tergantung pada pemberian dari pihak luar seperti pemerintah, melainkan dalam posisi sebagai subyek (agen atau partisipan yang bertindak) yang berbuat secara mandiri. Berbuat secara mandiri bukan berarti lepas dari tanggungjawab negara. Pemberian layanan publik (kesehatan, pendidikan, perumahan, transportasi dan seterusnya) kepada masyarakat tentu merupakan tugas (kewajiban) negara secara given. Masyarakat yang mandiri sebagai partisipan berarti terbukanya ruang dan kapasitas mengembangkan potensi-kreasi, mengontrol lingkungan dan sumberdayanya sendiri, menyelesaikan masalah secara mandiri, dan ikut menentukan proses politik di ranah negara. Masyarakat ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan dan pemerintah.

A.    Tujuan Pemberdayaan

   Tujuan pemberdayaan masyarakat adalah memampukan dan memandirikan masyarakat terutama dari kemiskinan dan keterbelakangan/kesenjangan/ketidakberdayaan. Kemiskinan dapat dilihat dari indikator pemenuhan kebutuhan dasar yang belum mencukupi/layak. Kebutuhan dasar itu, mencakup pangan, pakaian, papan, kesehatan, pendidikan, dan transportasi. Sedangkan keterbelakangan, misalnya produktivitas yang rendah, sumberdaya manusia yang lemah, terbatasnya akses pada tanah padahal ketergantungan pada sektor pertanian masih sangat kuat, melemahnya pasar-pasar lokal/tradisional karena dipergunakan untuk memasok kebutuhan perdagangan. internasional. Dengan perkataan lain masalah keterbelakangan menyangkut structural (kebijakan) dan kultural (Sunyoto Usman, 2004).

 Tujuan lain dari adanya pemberdayaan yakni:

1. Perbaikan Kelembagaan (better institution) , Tujuan dari hadirnya pemberdayaan masyarakat yang pertama adalah untuk perbaikan kelembagaan melalui perbaikan kegiatan atau tindakan yang dilakukan. Dengan perbaikan kelembagaan ini diharapkan pada akhirnya akan berimbas pada pengembangan jejaring kemitraan usaha di tengah masyarakat.

2. Perbaikan Usaha (better business) ,Tujuan pemberdayaan yang kedua ini adalah dampak dari poin pertama. Pemberdayaan masyarakat pada akhirnya diharapkan bisa berimbas pada perbaikan usaha warga setempat. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan perbaikan usaha ini misalnya seperti perbaikan pendidikan dengan meningkatkan semangat belajar atau perbaikan terhadap akses bisnis.

3. Perbaikan usaha ini juga mencakup perbaikan kegiatan dan perbaikan kelembagaan yang diharapkan dapat memperbaiki bisnis masyarakat. Contohnya seperti Tenun.in, program pemberdayaan tenun di NTT yang membuat usaha kain tenun produksi warga di sana bisa menguasai pasar yang lebih luas lagi.

4.  Perbaikan Pendapatan (better income) , Dengan adanya perbaikan usaha atau bisnis melalui program pemberdayaan masyarakat, maka diharapkan juga bisa berdampak positif terhadap perbaikan pendapatan warga tersebut. Perbaikan pendapatan yang dimaksud juga termasuk pendapatan keluarga dan masyarakatnya.

      Misalnya saja para penenun NTT yang harus hidup serba terbatas karena kain tenun yang mereka produksi hanya dijual dengan harga murah. Namun melalui program pemberdayaan tenun yang didirikan, kain tenun tersebut bisa memiliki nilai jual lebih tinggi sehingga berdampak pada meningkatnya pendapatan para penenun di NTT.

5. Perbaikan Lingkungan (better environment), Perbaikan lingkungan memang tidak berkaitan langsung dengan tujuan-tujuan yang sebelumnya. Namun dengan tercapainya perbaikan pendapatan atau pun perbaikan pendidikan diharapkan juga berdampak pada perbaikan lingkungan di sekitar masyarakatnya.Kerusakan lingkungan kadang kala juga diakibatkan oleh kemiskinan karena rendahnya pendapatan. Oleh karena itu, perbaikan lingkungan yang dimaksud dalam poin ini tidak terbatas pada lingkungan fisik saja, namun juga lingkungan sosial.

6. Perbaikan Kehidupan (better living) , Setelah tujuan dari perbaikan pendapatan dan perbaikan lingkungan tercapai. Maka program pemberdayaan tersebut diharapkan bisa memberikan perbaikan kehidupan bagi para setiap keluarga dan masyarakatnya. Contohnya seperti kehidupan para penenun di NTT. Program pemberdayaan tenun di daerah tersebut mampu meningkatkan pendapatan para warganya hingga akhirnya meningkatkan kualitas hidup masyarakat penenun di sana.

7. Perbaikan Masyarakat (better community), Tingkatan terakhir adalah perbaikan masyarakat itu sendiri. Tentunya tujuan ini dapat tercapai setelah meningkatnya pendapatan dan kualitas lingkungan yang membaik sebagai dampak dari keberhasilan dalam pemberdayaan lingkungan baik fisik maupun sosial.

C.    Strategi-strategi pemberdayaan

1. Strategi pertama yakni Menciptakan iklim, memperkuat daya, dan melindungi.

     Dalam upaya memberdayakan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu ;Pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling).Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering).Dalam rangka pemberdayaan ini, upaya yang amat pokok adalah peningkatan taraf pendidikan, dan derajat kesehatan, serta akses ke dalam sumber-sumber kemajuan ekonomi seperti modal, teknologi, informasi, lapangan kerja, dan pasar.  Ketiga, memberdayakan mengandung pula arti melindungi. Dalam proses pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah, oleh karena kekurangberdayaan dalam menghadapi yang kuat. Oleh karena itu, perlindungan dan pemihakan kepada yang lemah amat mendasar sifatnya dalam konsep pemberdayaan masyarakat. Melindungi tidak berarti mengisolasi atau menutupi dari interaksi, karena hal itu justru akan mengerdilkan yang kecil dan melunglaikan yang lemah.

2. Strategi kedua yakni Program Pembangunan Desa

       Pemerintah di Negara-negara berkembang termasuk Indonesia telah mencanangkan berbagai macam program pedesaan, yaitu (1) pembangunan pertanian, (2) industrialisasi pedesaan, (3) pembangunan masyarakat desa terpadu, dan (4) strategi pusat pertumbuhan (Sunyoto Usman, 2004).[4]

D. Beberapa Manfaat Pemberdayaan

Manfaat Pemberdayaan  dibagi menjadi beberapa bagian yakni:

Manfaat  pemberdayaan bagi individu

Pemberdayaan memberikan banyak manfaat bagi individu, di antaranya:

       1.  Meningkatkan Kemandirian: Pemberdayaan membantu individu untuk menjadi lebih mandiri              dalam menyelesaikan masalah dan memenuhi kebutuhannya.

  1. Meningkatkan Kepercayaan Diri: Ketika individu memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya yang mereka butuhkan, mereka akan lebih percaya diri dalam mengambil keputusan dan bertindak.
  2. Meningkatkan Kontrol atas Kehidupan: Pemberdayaan memungkinkan individu untuk memiliki kontrol yang lebih besar atas kehidupannya dan membuat keputusan yang terbaik untuk mereka.
  3. Meningkatkan Kualitas Hidup: Pemberdayaan dapat membantu individu untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dalam berbagai aspek, seperti kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

Manfaat Pemberdayaan bagi Masyarakat.

Pemberdayaan juga memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, di antaranya:

a) Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat: Pemberdayaan membantu masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan dengan meningkatkan akses ke pendidikan, kesehatan, dan layanan lainnya.

b) Meningkatkan Partisipasi Masyarakat: Pemberdayaan mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan dan pembangunan komunitas.

c) Meningkatkan Solidaritas dan Kerjasama Masyarakat: Pemberdayaan membantu membangun rasa solidaritas dan kerjasama antar anggota masyarakat.

d) Meningkatkan Ketahanan Masyarakat: Pemberdayaan membantu masyarakat untuk menjadi lebih tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan dan krisis.

Manfaat Pemberdayaan bagi Negara.

Pemberdayaan juga memberikan banyak manfaat bagi negara, di antaranya:

a) Meningkatkan Pembangunan Ekonomi: Pemberdayaan membantu meningkatkan pembangunan ekonomi dengan meningkatkan produktivitas dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi.

b) Meningkatkan Stabilitas Politik dan Keamanan: Pemberdayaan membantu meningkatkan stabilitas politik dan keamanan dengan mengurangi konflik dan meningkatkan rasa keadilan di masyarakat.

c) Meningkatkan Demokrasi: Pemberdayaan membantu meningkatkan demokrasi dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses politik.

KESIMPULAN

      Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu bentuk dakwah bi al-hal.Dakwah bi al-hal merupakan aktivitas dakwah yang dilakukan dengan tindakan nyata, berupa perbuatan yang dapat membantu kebutuhan mad’u yang dalam hal ini adalah masyarakat yang tidak berdaya (dhaif), sehingga mereka dapat hidup lebih baik.

    Tujuan dari pemberdayaan adalah menciptakan kondisi dimana individu atau kelompok masyarakat dapat mengembangkan potensi mereka secara maksimal. Ini termasuk meningkatkan kemandirian, memperkuat kapasitas, dan meningkatkan akses terhadap sumber daya dan peluang.Sementara itu,Manfaatnya meliputi peningkatan partisipasidalam proses pengambilan keputusan, peningkatan kesejahteraan, pemberdayaan ekonomi, peningkatan kesetaraan gender dan memperkuat jaringan social serta solidaritas,komunitas. Dengan pemberdayaan yang efektif, masyarakat dapat mengatasi tantangan mereka dengan lebih baik, menciptakan lingkungan yang inklusif dan berkelanjutan bagi semua orang.

Tujuan pemberdayaan masyarakat adalah memampukan dan memandirikan masyarakat terutama dari kemiskinan dan keterbelakangan/kesenjangan/ketidakberdayaan. Kemiskinan dapat dilihat dari indikator pemenuhan kebutuhan dasar yang belum mencukupi/layak. Kebutuhan dasar itu, mencakup pangan, pakaian, papan, kesehatan, pendidikan, dan transportasi. Sedangkan keterbelakangan, misalnya produktivitas yang rendah, sumberdaya manusia yang lemah, terbatasnya akses pada tanah padahal ketergantungan pada sektor pertanian masih sangat kuat, melemahnya pasar-pasar lokal/tradisional karena dipergunakan untuk memasok kebutuhan perdagangan internasional. Dengan perkataan lain masalah keterbelakangan menyangkut structural (kebijakan) dan kultural (Sunyoto Usman, 2004).



Posting Komentar

0 Komentar